Hadist sudah jelas, kalau mimpi itu, baik dan buruk, ada tata cara bagaimana kita memperlakukannya. Kalau mimpi bagus dan membuat hati senang, ceritakan pada saudara – saudara kita, dan berdoa agar mimpi tersebut bisa berubah jadi nyata. Kalau buruk, beristighfar tiga kali kemudian meludah ke kiri dilanjutkan berganti posisi tidur kalau mau tidur lagi, dengan tanpa membaginya dengan siapa pun. Saya tidak tahu, apakah ini mimpi buruk atau baik, pokoknya saya pengen sharing.
Tidur dengan tanpa alas dan posisi yang benar, menyebabkan tubuh saya sekarang maih agak tegang, ditambah bonus mimpi berikut. Adegan pertama adalah saya berada di sebuah ruangan yang lumayan tertutup dan gelap, saya dan seorang guru saya berada di sana duduk berhadapan dalam kursi kayu dengan ornamen rotan model tua. Tanpa tahu kenapa, saya seakan teringat satu kabar buruk tentang dia, disusul dengan teringat kesalahan saya padanya, betapa saya menjauhi dia. Merasakannya membuat saya langsung menangis bercucuran di hadapannya.
Tanpa sadar dimana akhirnya sequel tersebut, saya sekarang berada di jalanan dengan sedikit mengebut melakukan manuver menepi yang membuat orang yang tadinya di depan saya agak terganggu. orang tersebut kemudian menyeberang, saya menoleh ke tempat dia berada sebelumnya dan melihat ada tali yang dia miliki tertinggal, saya memungutnya dan bermaksud menyerahkannya. Dia menyeberang dan saya memberikan tali tersebut, saat belum sepenuhnya dia pegang tali tersebut, kami hampir ditabrak sebuah kendaraan besar semacam kontainer dalam film The Transporter 3 yang sedikit miring dan akhirnya terguling, kami selamat setelah lari menjauh. Namun saat kami menoleh kembali, telah ada beberapa kendaraan lain yang juga bergelimpangan entah bagaimana kejadiannya. Semua begitu crowded, saya mendekati truk pertama, kemudian menoleh lagi ke posisi saat saya lari mengamankan diri, di sana sudah ada mobil jeep terguling dengan kepulan asap.
Kemudian, saya seperti berada di sebuah kampung yang kontur tanahnya tidak merata, dengan satu jalan utama yang berkelok. Agak mirip dengan yang di film Fast Five lah. Di sana saya melakukan seperti aktivitas perdangan atau apa yang saya tidak merasa yakin, namun saya berpindah – pindah dari satu rumah ke rumah lainnya. Saya pada akhirnya memasuki sebuah rumah yang ditinggali seorang tua buta dengan membawa salah satu kemeja hitam saya di tangan, niatan saya pada awalnya adalah membeli semacam aksesoris baju tersebut, semacam emblem atau badge gitu. Pak tua tersebut langsung memegang pakaian saya, dan menerka jenis kainnya kemudian menarik gulungan kain dia bilang kain itu sejenis dengan punya saya, saya langsung berasumsi dia adalah penjual kain. Saya menyampaikan maksud saya kalau saya tidak mau beli kain, kami lantas berbincang, saya menanyakan tentang seseorang yang namanya baru dia sebutkan. Diya mengiyakan dilanjutkan dengan beberapa perkataannya yang saya lupa bagaimana, tapi seolah memberikan pengertian baru bagi saya.
Saya terbangun dengan kondisi badan yang tidak enak, karena tidur di atas meja, leher saya juga terganjal kamus. Saya merasa ada sedikit gangguan dalam peredaran darah saya, karena beberapa bagian yang lain terasa tidak nyaman.
Saya lantas mencari – cari artinya di internet, dengan mengikuti beberapa halaman pencarian, secara ringkasnya begini artinya;
- Menangis bercucuran = mendapat rejeki yang banyak, melimpah. Amiiiinnnn… ya Rab, apa saya bakal jadi pemenang Kontes Blog Tablet Android Honeycomb Terbaik Murah ya?
- Melihat kecelakaan = ga boleh naik kendaraan selama 24 jam, bah apaan ini, memang jaman dulu waktu primbon dibuat dah ada mobil tho? Ga percaya
- Bertemu orang buta = akan ada teman minta bantuan, selama rejeki dari sequel pertama cair, kelihatannya boleh – boleh saja membantu sesama 🙂