Saat mendengar membaca berita kematian w a d e h e l aku agak terkejut juga. bagaimana bisa blogger sehebat dia mati dengan sebegitu mudahnya. Bagaimana bisa dia yang menuruku *pasti* sudah sebegitu keracunan dan kecanduan blogging kok bisa-bisanya dengan mudah dan entengnya berkata klo wedehel telah mati.

Tapi jujur postingan ini bukanlah sebuah postingan yang tertulis karena menangisinya. Bukan sebuah postingan untuk mengungkapkan kesedihan dalam hati ini. Eh salah aku nga’ sempet begitu sedih din, aku cuma kaget, itu saja cukup. Yang ingin aku tulis hanyalah tentang berbagai reaksi segenap sodara blogger yang dengan sigap langsung menggantikannya dalam bentuk blog yang lain. Blog patungan itu diharapkan mampu untuk terus memunculkan aroma kewadehelan wadehelisme dalam blogosphere ini. Blog itu muncul untuk meneruskan kembali berbagai ide brilian wadehel yang selama ini muncul ke permukaan. Dengan blog ini sodara-sodara sekalian ingin agar wadehel tetap exist walaupun hanya semangat, keberanian dan idenya.

Tentang blog patungan tersebut saya pada dasarnya mendukung saja, sangat mendukung bahkan. Ide yang brilian dan berani seperti itu memang harus dipertahankan. Namun ada sedikit hal yang sedikit mengganjal dalam hati ini. Saya merasa ada sedikit hal menurut saya yang musti diwaspadai dalam usaha mempertahankan wadehelisme tersebut, antara lain :

 

  1. Janganlah sodara sekalian menjadikan blog tersebut sebagai ajang untuk menambah kepopuleran diri pribadi anda. Numpang keren, numpang kondang,numpang tenar mungkin. Kita harus ingat bahwa salah dua dari alasan wadehel mengundurkan mematikan dirinya adalah karena ia ingin pergi dan muak dengan keseleban yang selama ini dia dapatkan. Wadehel tidak senang dengan orang yang hanya numpang kondang dengan kata pertamax.
  2. Sebagai konsekuensi dari niat anda sekalian untuk menggantikannya sodara sekalian sebisa mungkin berusaha bisa sekritis dan seberani wadehel. Jangan biarkan kesewenang-wenangan menjamur setelah perginya. Dan jika anda [mungkin] bertanya tentang itu [mungkin juga] saya belum dapat berkata banyak.

Sampai disini mungkin anda akan berpikir bahwa saya tak semestinya menulis ini, anda mungkin berpikir bahwa saya ini hanyalah orang baru yang belum tau apa-apa. Saya setuju dan saya hargai pemikiran anda. Hal itu memang benar saya masih baru dan hijau. Akan tetapi saya disini hanya mencoba untuk mengutarakan sedikit hal yang mungkin terjadi dibalik semua ini. Saya hanya berusaha untuk bersikap. Sikap yang bagaimana ? Apakah ada hal yang mengindikasikan semua sodara berniat seperti itu ? Entahlah tentang niat tak ada orang yang tau isi hati orang. Tapi saya melihat hal berikut :

 

  1. Terlalu cepat. Walaupun bertindak cepat dalam kebaikan itu memang keharusan, akan tetapi jika saya melihat anda yang memasang banner ‘kami rindu wadehel’ dan banyak menulis tentang sedihnya hati anda karena kehilangan wadehel, tetapi sebagian komen pada postingan anda malah tidak mencerminkan rasa sedih. Merasa bahwa pembuatan blog patungan itu terlihat kurang etis ato terlalu mengambil kesempatan dalam kesempitan kedukaan. Seakan anda sudah sejak lama ingin menjadi terkenal seperti beliau namun tak dapat, sehingga melihat hal ini adalah kesempatan emas dan tak pernah terulang yang harus segera dieksekusi.
  2. Mengapa saya berpikir serti itu ? Sepele memang atau mungkin anda belum sempat untuk melaksanakannya. Jika memang blog itu sebagai wujud regenerasinya wadehel, mengapa anda tidak memunculkan satupun postingan dari wadehel, apakah anda tak ingin orang lain tau seperti apakah sebenarnya gaya wadehel ? Sehingga akan tertarik dan lebih tertaik untuk mengunjungi blog itu untuk sekedar membaca-baca postingan lamanya sehingga omaigat yang baru beberapa hari ini berdiri itu pada saat ini [jam 3 :10] pengunjungnya yang sudah 1.320 butir akan berkurang ? Sebagai sedikit penghargaan akan keberanian dan kekaguman anda padanya apakah anda merasa berat untuk memunculkan barang satu postingan darinya saja.
  3. Bahkan anda banyak mengumbar trekbek saat kesedihan masih berlangsung. Seolah waktu itu adalah saat yang tepat untuk muncul ke permukaan. Meski bisa jadi semua itu tak lebih hanya karena kesedihan yang begitu dala, sehingga anda ingan agar orang lain tahu akan kasedihan yang telah anda lukiskan dalam tulisan anda.

Saya rasa cukup sekian tulisan saya yang mungkin membuat perasaan anda kurang nyaman. Saya tahu bahwa saya bukan orang yang tepat untuk berkata seberani ini, saya juga sadar bahwa ada sedikit prasangka buruk dalam hati ini. Tapi saya juga berharap semoga hal itu tak akan terjadi. Saya berharap setelah postingan ini tidak terjadi keretakan atau bahkan pertentangan di antara semua blogger. Disini saya hanya berusaha berperan sebagai orang yang berada di luar arena yang mengungkapkan pemikirannya seobyektif mungkin.

Saya menulis ini hanya untuk kemajuan Omaigat, saya sangat menghargai perjuangan anda, Semoga dengan perjuangan tersebut dunia blogging mampu menyumbangkan sumbangsih demi kemajuan bangsa ini. Terakhir, POIMPALAH SEMANGAT ANDA SEKALIAN, JANGAN PERNAH MENYERAH, tetap hidupkan wadehelisme, majulah omaigat.Pokoknya salut sama Wadehel dan Omaigat.

13 tanggapan untuk “Untitled

  1. Ok mas, setuju…
    Yang penting, go ahead aja. Meski nggak perlu harus sehebat wadehel, yang jelas dah berkontribusi demi kemajuan bangsa. Pertamaaxxx! Hehe.. seneng aku!

  2. Wah aku ga merasa tertuduh hehehe, aku ga usah posting ttg wadehel juga udah banyak yg baca, aku jga bukan orang yg mendewakan trafik. Klo pun aku posting untuk Guh, emang secara aku ama Guh berteman tiap hari chat, aku sendiri merasa punya utang karena belum sempat menjawab pertanyaan dia yang cukup serius, sementara dia banyak sekali membantu aku dalam hal perkomputeran, anaknya pinter, baik hati, sopan dan apa adanya, mungkin klo yg sepintas baca postingan dia spt aku dulu, kesannya kurang ajar karena ga paham bener maksudnya apa dan latar belakangnya, begitchuu..

    ttg omaigat, sbnrnya bukan ikut2an wadehel, ya mereka cuman anak muda yg kreatif, jd biarin aja dulu belajar menyatukan ide dan berkolaborasi puluhan kepala, ntar khan juga tbtk sendiri spt apa.. kitayg tua ngamatin sambil njewer… jd nenek2 bawel klo ada yg bandel hehehehe..

  3. Traffict? terimakasih atas judgement yang hebat!
    salut!
    saya berteman dengan teguh, saya memahami jalan pikirannya, kalau kesedihan saya berlebih sampai2 saya buat banner, itu bukan untuk menggenjot traffict!

    ada pernah kehilangan teman?yang mana setiap hari anda bisa curhat dengannya?

    ohya, silahkan anda cek, saya sudah mematikan statistik blog saya semenjak 1 bulan lalu…jadi alasan traffict pun sepertinya kok tidak ada dalam pikiran saya…terimakasih.

  4. sebuah pandangan …. yg gimana ya ??? … yg memojokkan mungkin … aku bisa aja meyebut ini sbg pandangan yg membangun … tapi tetap memojokkan …

    knp aku bilang memojokkan, krn ada sesuatu mengenai traffic … seorang teman masa disangkutkan sama traffic ??? … cara berteman di alam maya sama alam yg ngga maya kan beda ….

    knp traffic selalu jadi hal yg dituduhkan ???? … arghhhhh …

  5. Sejauh ini,, untungnya Ma ga masuk ke semua poin poin yang Anas ‘khawatirkan’,, makasih buat concern-nya Anas atas omaigat ini,, 🙂

    Biar gimana, niat untuk meneruskan perjuangan wadehel tetep ada,, dan semuanya berusaha keras mengikuti ‘wasiat’ beliau,, (seperti no-pertamax, jangan terlalu OOT, dll) dan sedikitpun ga maksud mempublikasikan blog pribadi,, -malah banyak blog pribadi yang terlantar lho gara gara mereka berjuang untuk membuat omaigat sebaik mungkin,, itu artinya ga ngejer traffic kan??-

    Kenapa ga memunculkan post dari wadehel?? karena semua sudah bisa dilihat di-blognya,, blognya berhenti bukan berarti semua harus diangkut kan,, di situ peran trekbek,, banyak sekali lho trekbek yang diarahkan ke blog wadehel,, 🙂 dan kalopun ada ke blog lain, itu hanya buat referensi dan pertanggungjawaban penulis atas tulisannya,,

    dan buat temen temen yang udah bikin post di omaigat,, Ma bener bener salut,, -Ma pribadi ga bisa bikin post se-kreatif itu,,- dan usahanya ga maen maen,, jadi,,

    terima kasih untuk dukungannya,, dan hargailah mereka,,

    NB: eh,, kalo mau ikutan nulis,, boleh kok,, 😉

  6. hhmmm… *mikir mode ON*
    terima kasih atas postingannya 🙂
    jujur saya sedih atas kematian wadehel. namun sedih bukan berarti kita harus diam murung mojok sesegukan di pojokan seperti orang ini😛

    tapi kalau dibilang saya mengejar traffic, wah itu salah besar. saya murni awal membuat blog adalah untuk kepuasan pribadi (dalam arti saya berlatih menulis untuk kemajuan diri saya sendiri). saya juga tidak menelantarkan blog saya kok. memang frekuensi saya menulis blog bisa dibilang hanya seminggu sekali karena kesibukan di kantor yang membuat saya sulit membuat postingan. sedangkan dalam omaigat ini, saya jadi belajar menghargai tulisan orang lain, menambah network, kenal dengan orang-orang yang mempunyai kepribadian menarik dan lain-lain. saya beruntung masuk dalam jajaran koki, bisa kenal dengan orang-orang yang luar biasa (lihat nama-nama koki).

    btw anas mau jadi conributor omaigat?? silahkan…kita terbuka kok untuk siapa saja yang mau menuangkan ide. monggo… 🙂

  7. @ Semua
    Apapun yang terjadi pokoknya kita maju aja dah, bangun Omaigat dengan hati nurani dan kesungguhan OK.

    Untuk komen yang seperti ini

    btw anas mau jadi conributor omaigat?? silahkan…kita terbuka kok untuk siapa saja yang mau menuangkan ide. monggo…

    Maaf saya rasa saya masih terlalu hijau untuk menjadi kontributor disana, saya sadar cara berpikir saya masik sempit dan kadang bahkan picik, saya nga’ berani muntuk menorehkan pemikiran saya yang masih kolokan disana.
    Sekali lagi maaf untuk postingan di atas, saya hanya ingin mengeluarkan apa yang ada di lubuk hati saya. Semoga Omaigat terbangun dari kesungguhan dan keikhlasan. Bukan seperti apa yang saya tuliskan itu.

  8. Nah lho beda sudut pandang kan???

    @ Wa’ wahyu
    Nga’ pa-pa khan wa’ semua ini adalah proses, terutama bagi saya untuk bisa lebih dewasa dalam berpikir dan berpendapat

  9. gapapa kok,, bener deh,, gapapa ikutan nulis,, kan biar variatif,,

    makasih buat komen-komennya,, 🙂

    terbangun dari kesungguhan dan keikhlasan?? Aminn!! (makasih dido’ain,,)

  10. Salam kenal,
    Saya salah satu kontributor omaigat, dan baru tahu tentang post ini dari komen Anda di sini.
    Sebelumnya saya sampaikan bahwa post tersebut nggak berhubungan dengan post ini, dan sudah saya balas dengan komentar di post tersebut. Hendaknya segera dibaca, soalnya kelihatannya Anda agak salah paham terhadap maksud post. ^^
    Tentang post ini, pertanyaannya saya jawab dari yang saya tahu ya (pribadi).

    1. Terlalu cepat. Walaupun bertindak cepat dalam kebaikan itu memang keharusan, akan tetapi jika saya melihat anda yang memasang banner ‘kami rindu wadehel’ dan banyak menulis tentang sedihnya hati anda karena kehilangan wadehel, tetapi sebagian komen pada postingan anda malah tidak mencerminkan rasa sedih.

    Soal terlalu cepat ini, kami memandangnya sebagai mengisi kekosongan. Kami nggak ingin pihak2 yang kontra semangat wadehel (anti mutilasi ayat, anti fatwa ulama busuk, dll) bepesta bahwa wadehel tewas dan perjuangannya berakhir. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk gerak cepat dan segera mendirikan blog omaigat…

    Jika memang blog itu sebagai wujud regenerasinya wadehel, mengapa anda tidak memunculkan satupun postingan dari wadehel, apakah anda tak ingin orang lain tau seperti apakah sebenarnya gaya wadehel ?

    Untuk ini, kami punya pendapat bahwa omaigat bukanlah wadehel. Omaigat hanyalah wadah untuk pergerakan dari semangat yang diwariskan beliau — rasanya kita semua sudah tahu seperti apa bentuknya ^^ .
    Lagipula, memasukkan tulisan wadehel itu sama saja dengan mengkopi tulisannya dan mengakui bahwa wadehel berkait dengan omaigat. Untuk ini, perlu saya sampaikan bahwa wadehel tidak terkait dengan omaigat, kecuali dalam hal kesamaan visi-misi. Post wadehel tidak akan kami masukkan ke omaigat; biarlah pengunjung sendiri yang pergi ke tempat wadehel dari link yang kami berikan.

    3. Bahkan anda banyak mengumbar trekbek saat kesedihan masih berlangsung. Seolah waktu itu adalah saat yang tepat untuk muncul ke permukaan.

    Untuk ini, saya perlu mengatakan bahwa ini tergantung kepada style penulis. Style yang dimiliki kontributor kami, fourtynine (http://fourtynine.wordpress.com ; maaf tak di link khawatir terjaring akismet) memang banyak menebar trekbek. Bisa Anda kunjungi ke blog beliau dan lihat gaya penulisannya. Beliau memang punya ciri khas melakukan trekbek ke topik yang agak terkait. ^^
    Tebar trekbek bukan policy omaigat, itu adalah style si penulis/kontributor kami sendiri.
    ……
    Untuk tiga pertanyaan di atas saya kira sudah cukup terjawab. Kami tidak mengharamkan kritik kok, Anda bisa lihat penjelasannya di reply saya atas komentar Anda.
    Pertanyaan lebih lanjut tentang ini bisa disampaikan melalui blog omaigat, atau pada saya (pribadi) via e-mail.
    Sekian, terima kasih. :_

    @ sora9n
    Makasih udah diperjelas. Saya memang terlalu perasa. Sekarang semua masih bebas kasih kritik ya khan. * Senyum sendiri, siap-siap cari bahan buat ngritik, mode sok pakar = ON*

Tinggalkan Balasan ke peyek Batalkan balasan